Bandung – PSTA. Kota Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang sedang berpacu membangun di segala bidang. Konsekuensi dari proses pembangunan di suatu wilayah adalah adanya perubahan tatanan dan kondisi lingkungan. Pesatnya pembangunan membuat lalu lintas di kota Semarang semakin macet. Kemacetan akan bertambah jika terjadi banjir di musim hujan dan banjir rob setiap bulan sekali.

Kemacetan adalah salah satu hal yang memulai awal terjadinya polusi udara. Transportasi di kota-kota besar (termasuk Semarang) adalah sumber pencemaran udara yang terbesar setelah sumber pencemar lainnya; industri dan kebakaran hutan/lahan. Salah satu dampak polusi adalah hujan asam. Air hujan termasuk katagori hujan asam, jika pH dari air hujan lebih kecil atau sama dengan 5,6.

Berkaitan dengan itu, LAPAN bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Semarang melakukan diseminasi hasil litbang komposisi atmosfer, khususnya tentang kualitas udara. Diseminasi dilaksanakan pada hari senin (8/6) di Kantor Sekretariat Daerah Balaikota Semarang. Acara dihadiri Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Badan/Lembaga, sekolah, perguruan tinggi di wilayah Kota Semarang. Hasillitabng LAPAN yang disampikan tentang hujan asam, zon, radiasi matahari, GRK, dll.

Sekretaris BLHD Kota Semarang, Gunawan Wicaksono mewakili Kepala BLHD menyatakan Kota Semarang memerlukan penelitian dan pengukuran kualitas udara. Oleh karenanya, diseminasi dari LAPAN ini sangat penting dan bermanfaat bagi monitoring kualitas udara di Semarang. Dikatakannya, kegiatan ini tidak hanya berhenti pada kegiatan diseminasi saja, tapi ada tindak lanjut teknis berikutnya yaitu kegiatan bersama pengukuran kualitas udara di Semarang.

Terhadap harapan dan kebutuhan Kota Semarang tersebut, Kepala Bidang Komposisi Atmosfer LAPAN, Waluyo Eko Cahyono menyatakan siap dan bersedia menindaklanjuti diseminasi ini dengan kegiatan teknis. Pada forum diseminasi ini disepakati bahwa pada bulan Agustus mendatang LAPAN akan membantu BLHD Kota Semarang melakukan pengukuran kualitas udara .

(Humas PSTA: Dirman)